REPUBLIKA.CO.ID,MOSKOW--Militer Rusia membuka rekrutmen bagi tentara asing. Presiden Vladimir Putin mengeluarkan dekrit yang memungkinkan warga asing menjadi tentara di Rusia sedikitnya selama lima tahun asalkan mereka bisa berbicara bahasa Rusia.
Tentara asing tersebut umumnya berasal dari negara bekas Uni Soviet di Asia Tengah. Pengamat pertahanan Jonathan Marcus mengatakan kepada BBC, Senin (5/1), dekrit Putin itu merupakan upaya agar pasukan bersenjata Rusia lebih profesional.
“Hal tersebut tidak memiliki implikasi diplomatik terhadap hubungan Rusia dengan negara-negara bekas Uni Soviet,” ujar Marcus.
Pakar militer Rusia Pavel Felgenhauer dan Alexander Golts juga mengatakan, dekrit baru itu akan melegalisasi kondisi dimana tentara Rusia selama bertahun-tahun ditempatkan di perbatasan.
Sehingga Rusia dengan mudah bisa merekrut warga lokal di beberapa wilayah Asia Tengah, Kaukasus dan Trans-Dniester di Moldova.
"Sebelumnya mereka diharuskan menjadi warga Rusia atau mempunyai dokumen sebagai warga Rusia, tapi sekarang mereka bisa menjadi tentara tanpa harus menjadi warga Rusia," kata Felgenhauer.
Golts menambahkan, ada sekitar 300 warga asing dalam militer Rusia. Pada 1990an terdapat ribuan warga Tajikistan yang menjadi tentara Rusia.
Di Kaukasus, Rusia masih mengoperasikan pangkalan militer di Armenia dan menempatkan tentara di dua pecahan Georgia, yakni Abkhazia dan South Ossetia.