Selasa 06 Jan 2015 20:46 WIB

Kapal AS Tangkap Objek yang Diduga Pesawat Air Asia

Rep: C87/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah anggota TNI-AL menunjukkan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 di geladak KRI Bung Tomo (TOM)-357 ketika sandar di Dermaga Ujung Koarmatim, Surabaya, Jatim, Senin (5/1). (Antara/M Risyal Hidayat)
Sejumlah anggota TNI-AL menunjukkan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 di geladak KRI Bung Tomo (TOM)-357 ketika sandar di Dermaga Ujung Koarmatim, Surabaya, Jatim, Senin (5/1). (Antara/M Risyal Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapal USS Fort Wortf milik Amerika menemukan dua objek yang diduga bagian dari pesawat Air Asia QZ8501 pada pencarian hari ke-10, Selasa (6/1). Lokasi penemuan dua objek tersebut pada daerah prioritas dua sektor tambahan di sisi barat red box.

"Dari hasil searching di area yang disampaikan tadi pagi yang signifikan hanya USS Fort Worth kapal Amerika sonar sistemnya menangkap ada dua objek metal tapi ini masih diduga dan belum dikonfirmasi itu bagian dari pesawat," jelas Kepala Basarnas Maresekal Madya TNI Frans Henry Bambang Soelistyo di kantor pusat Basarnas, Selasa (6/1) malam.

Dua benda metal tersebut masing-masing dinamai objek 6 dan objek 7. Objek 6 berukuran 17x4 meter sementara objek 7 berukuran 14x4,6 meter. Keduanya ditemukan di kedalaman 93 kaki. Saat ini, dua benda metal tersebut masih dalam proses identifikasi.  

"Saat ini ROV USS Fort Worth masih mengkonfirmasi image benda yang ada di bawah," imbuhnya.

Selain itu, Basarnas kembali menemukan dua jenazah pada hari yang sama. Dua jenazah tersebut masing-masing ditemukan oleh kapal JS Onami milik Jepang dan kapal KD Kasturi milik Malaysia. Sampai saat ini, total jenazah yang ditemukan berjumlah 39 jenazah.

Pencarian korban dan bagian pesawat AirAsia QZ8501 pada hari tersebut dilakukan oleh 21 unsur udara yang terdiri atas helikopter dan fix wing serta 38 unsur laut dari dalam negeri dan luar negeri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement