Rabu 07 Jan 2015 08:08 WIB

Laporan Terbaru Membuktikan Suriah Gunakan Senjata Kimia

Rep: Gita Amanda/ Red: Winda Destiana Putri
Dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah
Foto: Guardian
Dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Kantor berita Aljazirah memperoleh salinan yang bocor dari sebuah laporan oleh pengawas senjata kimia. Laporan tersebut menyajikan bukti mengenai penggunaan senjata kimia di Suriah.

Laporan oleh misi pencari fakta Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), berisi penyelidikan mengenai penggunaan senjata kimia termasuk saksi mata yang menyatakan helikopter menjatuhkan bom barel dengan bahan kimia beracun. Saksi melaporkan mendengar helikopter sebelum serangan terjadi.

Editor diplomatik Aljazirah James Bays, Rabu (7/1) mengatakan, anggota Dewan Keamanan PBB menyalahkan pemerintah Suriah atas serangan. Tuduhan tersebut mengingat hanya mereka yang memiliki akses ke helikopter.

Duta Besar AS untuk PBB Samantha Power mengatakan, 32 saksi melihat atau mendengar suara helikopter yang mengangkut bom. Setelahnya terjadi pemboman 29 cairan berbau klorin. Hanya rezim Suriah yang menggunakan helos.

Laporan setebal 117 halaman juga menawarkan temuan paling rinci mengenai penggunaan senjata kimia di Suriah. Tapi laporan tak mengatakan kubu mana yang menggunakan senjata kimia tersebut.

Laporan berfokus pada tiga desa, dua di Idlib dan satu Hama. Di sana memiliki tingkat kepastian tinggi, penggunaan gas klorin pada rakyat Suriah. Temuan konsisten dengan dua laporan sebelumnya.

Upaya menghilangkan program senjata kimia di Suriah diluncurkan setelah serangan gas sarin pada 21 Agustus 2013, yang menewaskan ratusan warga di Ghouta. Pemerintah dan pemberontak saling menyalahkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement