REPUBLIKA.CO.ID,PANGKALAN BUN--Pilot helikopter Super Puma TNI AU Kapten Penerbang Indra Lessy merasakan beratnya proses pencarian maupun pengevakuasian korban pesawat Air Asia QZ8501.
"Saya sudah sejak hari pertama melakukan pencarian, dan kondisi cuaca terparah itu saat hari keempat. Angin kencang, gelap dan turun hujan. Area pencarian saya di sektor empat hilang kontaknya pesawat Air Asia,"ujar Lessy, Rabu (7/1).
Ekstremnya cuaca digambarkan saat pagi hari, kondisi cuaca bisa cerah. Namun, begitu terbang dan melakukan pencarian tiba-tiba gelap dan hujan. Sehingga meski telah melakukan pencarian selama 10 hari, ia belum sekalipun melihat atau menemukan jenazah penumpang maupun puing-puing pesawat tersebut.
Pria yang telah tujuh tahun menjadi pilot TNI AU ini juga bertugas mengirim personel Badan SAR nasional (Basarnas) maupun hal-hal yang dibutuhkan kapal Indonesia serta negara sahabat.
"Seperti sekarang ini, kami mengantarkan kebutuhan kapal Singapura sekaligus menjemput personel Rusia. Setelah ini kami juga akan menjemput satu jenazah dari tugboat swasta," kata ayah dua anak ini.