Rabu 07 Jan 2015 13:59 WIB

Wiranto Dibutuhkan Agar Hanura tak Seperti PPP dan Golkar

Rep: c08/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto (tengah).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua DPP Partai Hanura Syarifuddin Sudding mengatakan Partai Hanura masih membutuhkan sosok kepemimpinan Wiranto karena melihat beratnya tantangan politik di tanah air untuk lima tahun mendatang.

Hal ini disebutkan Syarif melihat adanya dua poros kekuatan koalisi di parlemen yaitu Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat. Bila tak dipimpin Wiranto, Syarif khawatir Hanura akan bernasib seperti Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Golkar yang saat ini terjebak dalam tarik menarik antara KMP dan KIH.

“Adanya dua koalisi yang terbelah saat ini di Senayan saya kira ini adalah tantangan. Kita tidak ingin mengalami apa yang terjadi di PPP, dan Golkar juga terjadi di kami,” kata Syarif kepada Republika Online, Rabu (7/1).

Sebab, Syarif mengakui saat ini di Hanura hanya Wiranto lah yaang mampu berperan sebagai perekat antar kader, baik kader-kader pusat maupun kader Hanura di daerah-daerah. Anggota komisi III DPR RI ini juga menyebut bahwa mayoritas kader Hanura baik pusat maupun daerah juga meminta kesediaan Wiranto untuk kembali memimpin Hanura.

Wiranto pun kata dia juga telah memberikan respon untuk bersedia menjadi ketua umum lagi. Untuk itu, besar kemungkina mantan Panglima ABRI tersebut akan kembali menjadi ketua umum Hanura secara aklamasi.

“Alhamdulillah beliau (Wiranto) juga merespon untuk bersedia. Saya rasa kemungkinan akan aklamasi, karena belum ada figur sekuat Pak Wiranto,” ujar Syarif.

Seperti diketahui saat ini Hanura termasuk ke dalam jajaran partai yang mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di dalam KIH. Berada di dalam pemerintahan adalah hal yang pertama bagi Partai Hanura. sejak didirikan Wiranto pada 2006 lalu, Hanura sudah dua kali menjadi peserta Pemilu yaitu di 2009 dan 2014.

Pada dua gelaran Pemilu Legislatif tersebut Hanura selalu lolos ke dalam batas parlementary threshold, yaitu batas untuk yang berhak lolos di parlemen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement