REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL--Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengklaim jumlah tentara siber Korea Utara meningkat dua kali lipat dari perkiraan pada 2013.
Dilansir dari laman The Guardian, mantan Menteri Pertahanan Korsel Kim Kwan-jin mengatakan, pada 2013 Korut mempunyai 3.000 tentara siber. Kini,Korut memiliki 6.000 tentara siber.
“Tentara ini bertugas mengganggu militer dan pemerintahan Korsel secara fisik dan psikologis,” ujarnya, Rabu (7/1).
Selama bertahun-tahun Korut memfokuskan diri membangun sel perang siber canggih yang disebut Biro 121. Biro ini dijalankan oleh badan mata-mata militer dan pegawainya merupakan ahli komputer terbaik di negaranya.
Dalam pernyataannya, Korsel mengklaim sasaran jangka panjang tentara siber kemungkinan perusahaan telekomunikasi dan energi Korsel.
"Korut saat ini memiliki 6.000 anggota untuk perang siber dan melakukan serangan siber untuk menyebabkan kelumpuhan fisik dan psikologis di Korsel, seperti menyebabkan masalah pada operasi militer dan infrastruktur nasional," ujar Kementerian Pertahanan Korsel dalam rilisnya.