REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Larangan guru dan dosen agama asing pada berbagai lembaga pendidikan di Indonesia, disayangkan banyak pihak. Termasuk dari kalangan para pengajar agama asing tersebut.
Abdullah Sajaroh, salah seorang pengajar bahasa Arab dan Akhlak di Pondok Pesantren Daarul Quran Internasional Ketapang, Tangerang, Banten mengaku selama ini mengajarkan Islam yang rahmatan lil-alamin.
''Bagi saya, Islam adalah agama yang penuh dengan kasih sayang. Sebab itu pembelajaran dalam Islam harus memancarkan kebaikan, persahabatan, toleransi dan kedamaian,'' ungkap Sajaroh kepada Republika, Rabu (7/1).
Pria asal San-a, Yaman ini, bersama keluarga sejak dua tahun bergabung di lembaga pendidikan yang mengutamakan hafalan Alquran pimpinan Ustaz Yusuf Mansur. “Saya senang berbagi ilmu dengan para pelajar Indonesia,'' ungkap Abdullah Sajaroh semringah.
Ia tidak setuju jika dikatakan para pengajar asal Timur Tengah yang mengajar di Indonesia baik di madrasah, pesantren, ataupun di perguruan tinggi berupaya menyebarkan paham yang radikal.
“Selama ini, saya dan kawan-kawan mengenalkan Islam yang rahmatan lil alamin kepada para pelajar Indonesia dan bukan Islam kekerasan,” tutur Abdullah Sajaroh menerangkan.