REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Susilo mengatakan alat untuk mengangkat ekor pesawat Air Asia yang ditemukan hari ini, telah berada di Batam.
"Benda tersebut berbentuk balon udara yang mampu mengangkat benda sekitar 250 ton. Saya sudah berkoordinasi dengan Menhub terkait langkah-langkah selanjutnya mengangkat ekor pesawat tersebut. Pengangkatannya diupayakan secepatnya," katanya di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Rabu (7/1).
Indroyono memastikan pencarian tetap dilaksanakan sekalipun ekor pesawat yang menjadi lokasi kotak hitam maupun record percakapan pilot telah ditemukan. Sebab, intruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) diupayakan mengevakuasi seluruh penumpang maupun puing-puing pesawat AirAsia.
Dia mengatakan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Badan SAR Nasional telah bekerja keras mencari pesawat AirAsia dengan tujuan yang berbeda. Di mana KNKT menginvestigasi, sedangkan Basarnas mencari dan mengevakuasi penumpang AirAsia.
"Ekor pesawat itukan membantu KNKT dibantu tim AirAsia dan AirBush selaku pembawa pesawat menginvestigasi apa yang menyebabkan jatuhnya AirAsia QZ8501. Basarnas tetap mencari dan mengevakuasi," katanya.
Menko Kemaritiman mengatakan pengangkatan ekor pesawat sedang disusun mekanismenya sembari mempelajari pengalaman Indonesia mengangkut kapal-kapal yang karam.
"Intinya, ekor pesawat AirAsia telah ditemukan, namun masih di dasar laut. Marinir Indonesia yang ada di KRI Banda Aceh menemukannya," jelasnya.