Rabu 07 Jan 2015 21:49 WIB

Ini Tiga Syarat Golkar Kubu Agung Islah dengan Kubu Ical

Ketua Umum Partai Golkar terpilih Agung Laksono (tengah) bersama Priyo Budi Santoso (kiri) dan Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) mengangkat tangan bersama usai penghitungan suara pemilihan ketua umum pada Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Ancol, Jak
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum Partai Golkar terpilih Agung Laksono (tengah) bersama Priyo Budi Santoso (kiri) dan Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) mengangkat tangan bersama usai penghitungan suara pemilihan ketua umum pada Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Ancol, Jak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Jakarta, Agung Laksono mengatakan pihaknya bersedia islah asalkan tiga syarat yang diajukan dipenuhi oleh kubu Aburizal Bakrie (Ical).

"Pertama, yang berhubungan dengan kedudukan partai untuk tidak terikat lagi dengan koalisi apa pun, cukup sampai pilpres. Sehingga kami nyatakan Golkar keluar dari KMP. Bukan berarti pindah," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/1).

Syarat kedua menurut Agung, agar pemerintahan Jokowi-JK didukung dan dibantu. Agung membantah jika pihaknya mengincar jabatan tertentu dengan mendukung pemerintahan Jokowi-JK.

"Bukan berarti kami minta jatah menteri, tidak perlu itu. Tapi kami ingin bantu meski masih terbuka ruang demokrasi. Bukan berarti menempel tapi kami masih bisa koreksi. Kami semata-mata ingin perbaiki situasi," katanya.

Ketiga, partai menurut dia agar menjaga demokrasi. Agung menegaskan Golkar harus mendukung Pilkada secara langsung. Selain itu, pihaknya ingin agar pemilu ke depan tetap terbuka dengan suara proporsional, dan dalam budaya berpartai.

"Kalau ada perbedaan pendapat diselesaikan dengan edukatif, jangan sedikit-sedikit pecat, karena itu cikal bakal perpecahan," katanya.

Ia mengatakan, bila tiga syarat tersebut dipenuhi, maka pihaknya dapat membicarakan islah.

"Kalau kami usulkan bahwa kami menerima untuk merger, kami tidak ingin dalam politik bumi hangus. Mungkin bisa digabung secara selektif," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement