Kamis 08 Jan 2015 09:02 WIB

Menpora: Menteri saja Bisa Dievaluasi, kenapa PSSI tidak?

Rep: Angga Indrawan/ Red: Didi Purwadi
Imam Nahrawi
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Imam Nahrawi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, tak mempersoalkan sejumlah pihak yang mempertanyakan kredibilitasnya sebagai menteri di bidang keolahragaan. Imam juga tak gusar dengan sikap Asosiasi Provinsi PSSI yang memintanya untuk mundur.

"Biarin saja, Menpora saja mau dikritik, masa PSSI tidak, ini zaman demokratis," ujar Imam, Rabu (7/1).

Menurutnya, banyak pihak yang harus saling membuka diri bila ingin olahraga maju dan berkembang. Baginya, banyak persoalan yang harus diselesaikan bersama.

"Jika kemenpora juga bisa dievaluasi, lalu kenapa PSSI tidak bisa," ujarnya menambahkan. Menurutnya, persoalan mosi tiak percaya Asprov PSSI kepadanya, membuatnya merasa harus terus berbenah. "Mereka (Asprov) itu sahabat-sahabat saya semua," ujarnya menambahkan.

Beberapa hari ke depan, Imam Nahrawi akan mencari pengganti salah satu personel Tim Sembilan, sebagai bentuk tindak lanjut atas pengunduran diri Budiarto Shambazy pada Rabu (7/1). "Secepatnya akan kita umumkan penggantinya," tegas Imam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement