REPUBLIKA.CO.ID. RAMALLAH -- Liga Arab akan mengadakan pertemuan menteri luar negeri negara-negara anggotanya pada Kamis (15/1) mendatang untuk membahas gagalnya draf resolusi Palestina yang menyerukan batas waktu akhir pendudukan Israel di Dewan Keamanan (DK) PBB.
Pada Selasa (30/1), DK PBB menolak rancangan resolusi tersebut menyusul tidak berhasilnya Palestina mendapatkan minimal sembilan suara yang diperlukan.
Palestina hanya meraih delapan suara, berbanding dua suara yang menolak, sedangkan lima negara lainnya memilih abstain.
"Pertemuan ini akan meninjau sejumlah isu, yang utama adalah perkembangan mengenai masalah Palestina, terutama setelah gagalnya draf resolusi di DK PBB," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Helly, seperti dilansir AFP, Kamis (8/1).
Helly menambahkan pertemuan itu juga akan membahas langkah-langkah ke depan untuk mendukung posisi Palestina.
Setelah rancangan resolusi gagal, Palestina mengajukan diri untuk bergabung dengan Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
ICC membuka jalan untuk menyelidiki sejumlah kejahatan perang yang dilakukan Israel. Keputusan ini membuat Israel kecewa dan membekukan pajak milik Palestina senilai 100 juta dollar lebih.