REPUBLIKA.CO.ID, KOBA -- Kepolisian Resor Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung merazia peredaran video porno di sejumlah sekolah di daerah itu, karena dikhawatirkan dapat merusak mental generasi muda.
Kepala Kepolisian Resor Bangka Tengah AKBP M Zainul di Koba, Rabu, mengatakan pihaknya menurunkan sejumlah anggota ke sejumlah sekolah memeriksa telepon genggam siswa, laptop isi tas yang kemungkinan menyimpan video porno yang merusak mental tersebut.
"Selain melakukan razia di sekolah, kami juga menggeledah sejumlah kios telepon genggam di Koba dan mengamankan mesin komputer yang berisi sejumlah video porno," ujarnya.
Ia menjelaskan, polisi juga menemukan video porno yang tersimpan dalam telepon genggam, flashdisk dan dalam laptop pelajar SMA di daerah itu.
"Seluruh barang bukti yang berisikan video porno tersebut kami sita dan diserahkan kepada pihak Dinas Pendidikan setempat untuk ditindak lanjuti," ujarnya.
Ia mengatakan, razia ke sekolah dilakukan secara mendadak sehingga kalangan pelajar tidak sempat menyembunyikan atau menghapus gambar dan video porno yang tersimpan di dalam telepon seluler.
"Sebelum melakukan razia di lembaga pendidikan, kami menggeledah sejumlah kios dan warung internet, karena biasanya dari sini mulai beredar luasnya video yang merusak mental tersebut," ujarnya.
Ia mengharapkan dengan dilakukan razia maka peredaran video porno di Kabupaten Bangka Tengah dapat diberantas karena dapat merusak mental para generasi muda di daerah itu.
"Kami juga mengharapkan peran aktif dari para orang tua untuk dapat bersama-sama mengawasi anaknya karena biasanya peredaran video porno itu akan cepat meluas dari kalangan muda-mudi," ujarnya.