Kamis 08 Jan 2015 11:35 WIB

Black Box Air Asia Belum Bisa Dipastikan Masih di Ekor

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Dalam foto yang dirilis oleh Basarnas, Rabu (7/1), tampak ekor pesawat Air Asia QZ 8501 dengan registrasi PK-AXC ditemukan di dasar laut.  (AP/Basarnas)
Foto: AP/Basarnas
Dalam foto yang dirilis oleh Basarnas, Rabu (7/1), tampak ekor pesawat Air Asia QZ 8501 dengan registrasi PK-AXC ditemukan di dasar laut. (AP/Basarnas)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan SAR Nasional (Basarnas) masih terus melakukan pencarian black box pesawat AirAsia QZ 8501 di perairan Selat Karimata. Keberadaan kotak hitam berwarna oranye itu belum dipastikan apakah masih berada di bagian ekor yang telah ditemukan.

"Plan (rencana) kita adalah secara bertahap, memastikan apakah black box masih berada di rak posisinya di bagian ekor atau sudah terlepas dari tempatnya semula," kata Kepala Basarnas Marsdya FHB Soelistyo di kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta, Kamis (8/1).

Menurutnya, pengangkatan terhadap black box memerlukan perlakuan khusus. Evakuasi terhadap komponen berwarna oranye berbentuk kotak itu tidak bisa dilakukan seperti mengevakuasi bagian pesawat yang lain. Untuk itu, Basarnas memerlukan koordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Soelistyo mengatakan, sejak pukul 06.45 WIB, penyelam gabungan dari TNI AL kembali melakukan penyelaman di lokasi ditemukannya ekor pesawat. Namun, kata dia, ketika di tempat ekor pesawat ditemukan, jarak pandang di dasar laut kurang dari 1 meter. Sehingga para penyelam kembali terkendala untuk menjalankan tugasnya.

"Saat ini mereka sedang menunggu, terutama kecepatan arus bawah. Kalau sudah membaik, mereka akan memastikan black box apakah masih di ekor apa sudah terlepas," ujarnya.

Seperti diketahui, letak black box di dalam pesawat berada di bagian ekor sebelah kanan. Komponen pesawat yang paling dicari itu merupakan kunci untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat. Sebab, di komponen tersebut terekam semua pembicaraan pilot selama penerbangan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement