REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim Disaster Victim Identification (DVI) hanya berhasil mengidentifikasi satu dari 15 jenazah korban kecelakaan Air Asia QZ 8501, pada hari Kamis (8/1) ini.
Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Budiyono mengatakan tim DVI harus bekerja keras dalam mengidentifikasi belasan jenazah tersebut. Namun, karena sulitnya proses identifikasi maka baru hanya satu jenazah yang bisa diketahui identitasnya.
"Setelah bekerja siang-malam hari ini Tim DVI berhasil mengidentifikasi satu jenazah," katanya di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Kamis (8/1).
Satu jenazah yang berhasil diidentifikasi atas nama Djoko Suseno dengan label jenazah B025. Berjenis kelamin laki-laki berusia 43 tahun. Warga Sidoarjo, Jawa Timur. Djoko Suseno berhasil diidentifikasi berdasarkan kecocokan data sidik jari Ante Mortem dengan Post Mortem.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan hari ini ada 124 tenaga ahli dari 29 instansi yang bekerja dalam proses identifikasi jenazah. Selain Tim DVJ dari Dokkes Polda Jatim dan Dokkes Polri. Tim DVI juga diisi oleh tenaga ahli dari perguruan tinggi.
Tim dokter dari Fakultas Kedokteran UI, UGM, Unpad, Unair, Universitas Jember, Dokter Muda Unair dan Universitas Hang Tuah. Rumah sakit seluruh Surabaya dan rumah sakit perwakilan di setiap kota di Jawa Timur juga turut membantu proses identifikasi ini.
Selain itu juga ada bantuan dari Kementerian Dalam Negeri yang membantu memberikan data base berdasarkan data E-KTP. "Data tersebut sangat berguna bagi kami untuk proses identifikasi," katanya.