REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Perwakilan Korea Utara telah menjelaskan bagaimana bagi mereka menikmati sepakbola adalah hal yang tabu. Turnamen sepak bola untuk mereka adalah tanggung jawab sebagai wakil negara kepada rakyatnya.
Negara itu akan memulai laga perdananya ketika melawan Uzbekistan pada 10 Januari mendatang. Tim berjuluk Chollima juga akan menghadapi pesaing lainnya di Grup B, seperti Cina dan Arab Saudi.
Ketika semua negara menyambut suka cita pesta sepak bola Asia itu, Korea Utara melalui humasnya, Lee Kang-Hong, justru berbicara lain.
"Menikmati (sepak bola-red) adalah tabu bagi kami. Saya mendengar pemain Jepang mengatakan 'Kami ingin menikmati sepak bola', tapi saya tidak bisa memahaminya," kata Kang-Hong seperti dikutip The Score.
"Saya pikir pecinta sepak bola dapat menikmatinya tapi bagi pemain, sebagai wakil negara harus bepikir tentang sudut pandang utama mereka," kata Kang-Hong menambahkan.
Selain itu, meski bukan tim yang dijagokan bakal maju ke tahap babak semi final, Kang-Hong tetap mengincar posisi itu. Bahkan, meski ia tahu timnas negaranya itu berada di grup yang sulit.
"China memiliki pemain tinggi dan mereka agak kasar tapi kami bisa mengatasinya. Saya pikir tim kami bermain bersih dan kami akan tetap setia kepada nilai-nilai kami," ungkap dia.
Sementara untuk memantau negara saingan, Korea Utara dapat menyaksikannya melalui internet. Itu meski penggunaan internet di negara itu sangat dibatasi. Kang-Hong mengatakan ada peraturan yang membuat pengecualian bagi mereka untuk bisa menonton pertandingan lawan.
"Di negara kami, kami tidak bisa mengakses internet secara teratur. Kami harus mendaftar untuk menggunakan internet, sehingga asosiasi sepak bola kami dapat melihat info asing. Juga, duta luar negeri telah mengirimkan video yang relevan," terangnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika