REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Untuk mengantisipasi jalan yang rusak karena dampak dari genangan air dari tingginya curah hujan pada awal tahun 2015 ini Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (Dibimasda) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah menganggarkan dana perawatan jalan kurang lebih Rp 4,4 milyar.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas (Kadis) Bimasda Pemkot Depok, Yulistiani Mochtar di kantor Bimasda Depok, Jawa Barat (Jabar), Kamis (8/1).
"Anggaran untuk perawatan jalan sudah kami siapkan, untuk mengantisipasi jalan berlubang akibat air hujan yang menggenang," ujar Yulistiani.
Diutarakan Yulistiani, dana perawatan untuk masing-masing kecamatan dianggarkan Rp 300-400 juta. Jika dirata-ratakan dana perawatan Rp 400 juta per kecamatan, maka anggaran perawatan untuk 11 kecamatan sebesar Rp 4,4 milyar. Namun dikatakannya, luasan wilayah dari salah satu kecamatan itu besar, maka anggarannya pun jauh lebih besar.
"Perbaikannya tetap ada di kami, kami beli barang dan yang mengerjakannya nanti adalah satuan tugas (satgas). Ini baru akan dilelang, biasanya wilayah yang luas seperti di Kecamatan Sukmajaya dan Pancoran Mas. Kami juga meminta kepada masyarakat untuk melaporkan langsung kepada kami jika ada jalan yang rusak, nanti kami akan segera memperbaikinya," papar Yulistiani.
Tak hanya perawatan jalan, lanjut Yulistiani, untuk mengantisipasi terjadinya banjir di Depok, pihaknya juga tengah melakukan upaya pengerukan dua situ yakni Situ Pengarengan dan Situ Tipar. "Di 2015 ini kami juga akan melakukan pengerukan empat situ yang didanai APBD. Saat ini kami telah memiliki eskapator ampibhi untuk melakukan pengerukan situ," jelasnya.
Lanjut Yulistiani, dengan dimilikinya eskapator ampibhi, pengerukan situ dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Namun begitu, hingga kini pihaknya belum mendapatkan progress bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum.