Jumat 09 Jan 2015 02:15 WIB

Kartunis Indonesia Ikut Kecam Penyerangan Charlie Hebdo

Seorang pria memegang pensil dan kartu sebagai bentuk penghormatan terhadap korban yang jatuh ditembak di kantor
Seorang pria memegang pensil dan kartu sebagai bentuk penghormatan terhadap korban yang jatuh ditembak di kantor

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Persatuan Kartunis Indonesia mengecam insiden penyerangan terhadap redaksi Charlie Hebdo, Paris, Perancis, yang menewaskan 12 nyawa, Rabu.

"Kami turut berbela sungkawa atas insiden tersebut, sebab dari 12 korban itu, empat di antaranya merupakan kartunis senior," kata Sekretaris Jendral Persatuan Kartunis Indonesia (PAKARTI), Yeksa Sarkeh Chandra, di Bekasi, Kamis (8/1)

Menurut dia, insiden itu merupakan aksi serangan terhadap kebebasan pers dalam menyampaikan pendapat kepada masyarakat.

"Saya mewakili kartunis Indonesia sangat mengecam aksi yang tidak berperikemanusiaan itu," katanya.

Ia berharap, pihak terkait segera mengungkap kasus itu dan menangkap seluruh pelaku yang terlibat.

Ada pun empat kartunis yang meninggal itu adalah Stephane Charbonnnier (47), selaku kartunis utama koran Charlie Hebdo, Jean Cabut (75) seorang kartunis, Georges Wolinski (80) selaku kartunis dan editor, serta Bernard Verlhac (58) sebagai kartunis.

"Terlepas dari idealogi dan juga ajaran yang dianut oleh para kartunis tersebut, kami selaku kartunis Indonesia menyatakan turut berbela sungkawa terhadap kejadian itu," katanya.

Sementara itu, aksi penembakan itu menewaskan 12 orang, juga mengakibatkan 11 orang terluka, empat di antaranya dalam kondisi kritis.

Hingga saat ini tiga pelaku penembakan masih dalam perburuan setelah berhasil melarikan diri.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement