REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Petinggi McDonald’s Corp di Jepang membungkuk meminta maaf atas temuan gigi manusia, potongan plastik, dan beberapa benda lain yang ditemukan dalam produk di jaringan restoran mereka.
Keluhan ini menjadi puncak cinta dan benci konsumen jaringan makanan cepat saji asal AS ini setelah sejumlah masalah yang muncul. Termasuk atas penggunaan daging kadaluwarsa asal Cina di jaringan McDonald Cina dan Jepang pada 2014 lalu.
Agustus lalu, seorang konsumen dikagetkan dengan adanya sebuah gigi dalam burger BigMac yang dipesannya. Tak ada pekerja yang dilaporkan copot giginya dalam penelusuran kejadian.
Belakangan dilaporkan mulut seorang anak terluka setelah ditemukan kepingan plastik dalam eskrim sundae.
"Tidak ada lagi keluhan produk jadi fokus kami saat ini. Kami akan berusaha maksimal untuk mengatasi persoalan satu per satu," kata eksekutif senior McDonlad Jepang, Takehiko Aoki, seperti dikutip Associated Press, Kamis (8/1).
Aoki mengatakan pihaknya sedang melakukan investigasi mengenai semua temuan. Ia mengaku tak ragu untuk makan produk McDonald.
"Saya akan makan McNugget bersama anak-anak saya. Saya tidak khawatir," kata dia.
McDonald termasuk populer di Jepang dengan lebih dari 3.000 gerai. Mereka berhasil bertahan atas gempuran isu penyakit sapi gila dan kekhawatiran makanan berkalori tinggi.
Menu kentang goreng sempat dibatasi tahun lalu karena persediaan kentang di Jepang yang menipis. Namun tahun ini menu itu kembali dalam ukuran normal.