REPUBLIKA.CO.ID, BLACKBURN -- Blackburn Rovers terlibat utang hingga 79,8 juta pounds atau setara dengan Rp 1,5 triliun. Akibatnya klub yang berlaga di kompetisi Championship, kompetisi kasta kedua di Iggris, itu menghadapi transfer embargo dari Federasi sepak bola dunia (FIFA).
Embargo tersebut didapat setelah Blackburn gagal memenuhi aturan Financial Fair Play (FFP). FIFA menarget utang maksimal yang didapat klub yang bermain di liga Championship tak lebih dari 8 juta pounds.
"Pemilik klub tahu kita sedang memperbaiki banyak hal di tubuh klub ini," jelas direktur umum Blackburn, Derek Shaw kepada BBC Radio Lancashire, Jumat (9/1).
Sebelumnya, defisit Blackburn dimulai saat klub yang kini dibesut oleh Gary Bowyer itu terdegradasi dari Liga Primer Inggris pada 2011/2012 lalu. Turun kasta, Blackburn ditinggal pergi oleh sponsor mereka.
"Turun dari Liga Primer kami kehilangan banyak uang. Kami tak sempat mengeluarkan orang dengan cepat. Kami memiliki banyak pekerjaan. Bisa saja kami menjual aset, tapi pemilik klub tak ingin melakukan itu. Dia ingin kami promosi ke Liga Primer," kata Shaw.
Meski demikian, Blackburn bisa sedikit bernafas lega menyusul peningkatan omset dari 26,9 juta pounds menjadi 30,4 juta pounds. Selain itu, beban gaji mereka juga berkurang dari 36,6 juta pounds menjadi 34,5 juta pounds.