REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pasca insiden penyerangan terhadap kantor tabloid Charlie Hebdo, tagar #JeSuisCharlie bermunculan di Twitter sebagai bentuk solidaritas terhadap media tersebut. Selain tagar itu, netizen juga memberi penghormatan kepada polisi Muslim yang gugur melalui tagar #JeSuisAhmed.
Ahmed Merabet merupakan polisi patroli yang tewas dalam insiden penyerangan kantor tabloid Charlie Hebdo Rabu lalu (7/1). Ahmed tewas setelah ditembak dari jarak dekat oleh pelaku penyerangan Charlie Hebdo di pinggir jalan. Pria berusia 42 tahun ini tewas meninggalkan seorang istrinya.
Pasca serangan tersebut, netizen ramai-ramai membanjiri Twitter dengan tagar #JeSuisCharlie sebagai dukungan terhadap media satiris tersebut. Akan tetapi, beberapa jam setelah penyerangan terjadi, Julien Casters yang merupakan seorang penerbit majalah di Maroko memikirkan pengorbanan Ahmed Merabet.
Casters ingin agar orang-orang juga mengetahui bahwa seorang warga Prancis juga menjadi korban dalam penyerangan tersebut. Berdasarkan pantauan BBC, Casters merupakan orang pertama yang menjadi pelopor tagar #JeSuisAhmed.
"Sebuah pengingat bahwa tidak semua Muslim di Prancis merupakan radikalis Islam," terang Caster pada BBC melalui email.
Casters menyatakan pada awalnya ia hanya ingin berbagi pendapat dan pandangannya pada teman-teman dekat serta pengikutnya di Twitter. Akan tetapi, ternyata ia melihat banyak orang yang juga memiliki pandangan yang sama. Tagar #JeSuisAhmed ini kemudian melesat tinggi setelah pemimpin Liga Arab Eropa ikut memposting tagar tersebut.
"Saya bukan Charlie, Saya Ahmed Polisi yang tewas. Charlie mengejek keyakunan dan budaya saya, dan saya mati karena membela haknya (Charlie) untuk melakukan itu. #JesuisAhmed," tulis Pimpinan Liga Arab Eropa Dyab Abou Jahjah dengan satiris melalui akun pribadinya @Aboujahjah, Kamis (8/1), seperti dikutip dari Huffington Post.
Setelah itu, banyak netizen yang turut menggunakan tagar tersebut untuk memberi penghormatan terhadap Ahmed. Salah satu dukungan tersebut datang dari Imran Ahmed melalui akun pribadinya @Imi_Ahmed.
"Ahmed Merabet melindungi orang-orang. Ia merupakan wajah sesungguhnya dari Islam moderen. Pembunuhnya bukan merupakan wajah Islam. #JeSuisAhmed," tulis Imran, Kamis (8/1).