Ahad 11 Jan 2015 12:27 WIB

Warga Australia Diminta Waspadai Permintaan Sumbangan dari Biksu Palsu

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, VICTORIA -- Pemerintah negara bagian Victoria, Australia telah diminta agar mewaspadai permintaan sumbangan dari beberapa orang yang mengaku dan berpakaian seperti biksu Budha. Mereka mendatangi warga dan meminta uang dengan mengatasnamakan amal.

Menteri Urusan Konsumen di Victoria, Jane Garrett mengatakan telah ada keluhan dari puluhan warga yang merasa tertipu dalam 18 bulan terakhir. "Mereka berlaga dan berpura-pura menjadi biksu Buddha, lengkap dengan kepala gundul dan menggunakan pakaian berwarna oranye dan kuning... mendekati orang-orang dengan meminta uang," kata Garrett. "Mereka kadang memberikan pernak-pernik, seperti tasbih atau buku spiritual, tetapi mereka adalah penipu," ujarnya baru-baru ini.

"Mereka bukan biksu Budha, tetapi mereka mengambil keuntungan dari warga dan turis-turis yang murah hati," tambahnya.

Menurut Garrett, sasaran mereka adalah orang-orang di pusat kota Melbourne, terutama yang ramai dikunjungi oleh turis, seperti kawasan Southbank. Mereka juga seringkali terlihat di kawasan permukiman di daerah Preston dan Sunshine.

Garrett mengatakan para penipu ini tidak terdaftar dalam badan amal umat Budha yang terdaftar secara resmi. "Biksu yang asli memang memberikan hadiah atau sesuatu, sebagai bagian dari ajarannya. Tetapi biasanya sumbangan yang diterima pun seikhlasnya bagi mereka yang ingin menyumbang, tanpa memohon atau meminta-minta," ujarnya.

Ia juga memperingatkan bahwa sebagian melakukannya dengan agresif dan bahkan tidak tahu malu.

Garrett merasa kalau penipuan ini telah terorganisir, yang diduga telah didukung oleh sebuah kelompok tertentu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement