REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Jumlah anak yatim di Gaza meningkat dua kali lipat setelah perang antara Palestina dengan Israel pada 2014 lalu. Peningkatan tersebut dirasakan oleh satu-satunya panti asuhan yang terdapat di kota Gaza, al-Amal.
Kepala panti asuhan al-Amal, Abed Almajed Alkhodary, mengatakan perang 2014 lalu megakibatkan 1500 anak berubah status menjadi anak yatim. "Beberapa anak yatim di sini menyaksikan keluarga dan ibu mereka meninggal di depan mereka," kata Alkhodary.
Meskipun demikian, Alkhodary mengaku, panti asuhan tersebut tidak bisa menampung keseluruhan anak yatim yang ada di kota Gaza.
"Ini satu-satunya panti asuhan di kota Gaza. Panti asuhan ini hanya bisa menampung anak yatim yang benar-benar sangat membutuhkan saja," kata Alkhodary dilansir Aljazeera, Jumat (9/1).
Di al-Amal sendiri, jumlah anak yatim meningkat dua kali lipat menjadi 150 anak. Angka tersebut diakui menjadi angka teringgi menampung anak yatim yang dicatat panti asuhan tersebut. Anggota dewan, Kamal Meqbin memperkirakan angka tersebut akan terus meningkat sepanjang tahun selama perang.