REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muncul kekhawatiran black box atau kotak hitam pesawat Air Asia QZ8501 sudah pecah dan menghilang dari bagian ekor pesawat yang telah ditemukan.
Kekhawatiran tersebut dilontarkan oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko tadi pagi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI F Henry Bambang Soelistyo mengatakan, kekhawatiran seperti itu boleh saja muncul.
"Khawatir boleh. Tapi black box itu dibuat dengan metal yang sudah diperhitungkan tahan terhadap bantingan, temperatur," kata Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Jumat (9/1).
Soelistyo mengatakan, karena terbuat dari bahan metal terpilih, kecil kemungkinan black box tersebut akan hancur. "Diharapkan masih tahan," ujarnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang memantau kerja tim penyelam di KRI Banda Aceh, menyampaikan kekhawatiran tersebut tadi pagi.
"Ada kekawatiran mungkin black box pecah, itu sedang diutamakan pencariannya. Untuk itu kita sedang upayakan menarik ekor ke atas permukaan," kata Moeldoko.
Untuk diketahui, hingga siang ini, ada empat jenazah yang ditemukan oleh tim gabungan. Dua jenazah, ditemukan berada di dasar laut dan masih terikat di kursi oleh penyelam yang ada di Kapal Geo Survey.
Soelistyo menyebutkan, dengan ditemukannya empat jenazah tersebut, jumlah korban yang sudah dievakuasi hingga saat ini adalah 48 orang.
"Posisinya 41 di Surabaya, lima di Pangkalan Bun, dua di kapal Geo Survey yang akan diupayakan untuk segera dipindahkan ke pangkalan Bun," kata Soelistyo.