REPUBLIKA.CO.ID, CORCY -- Polisi anti teror menyisir desa tanah kayu di bagian timur laut Paris untuk mencari dua bersaudara yang menjadi tersangka penembakan di majalah satir Charlie Hebdo, Kamis (8/1).
Sehari setelah serangan, pihak berwenang mengunjungi rumah ke rumah di desa Corcy dalam upaya pencarian. Sumber kepolisian mengaku melihat dua bersaudara tersebut dalam balutan masker ski.
Dua buronan ini berusia di awal 30an. Mereka pernah ditahan selama 18 bulan karena mencoba pergi ke Irak untuk menjadi bagian kelompok radikal Islam. Polisi mengatakan mereka bersenjata dan berbahaya.
Sumber AS dan Eropa yang dekat dengan penyelidikan mengatakan salah satu buronan, Said Kouachi pernah di Yaman pada 2011 untuk mendapat pelatihan dari Alqaidah. Ia dilatih selama beberapa bulan di semenanjung Arab.
Pejabat Yaman mengaku sangat peduli pada kemungkinan hubungan Said dan Alqaidah. Sumber dari pemerintah AS mengatakan Said dan Cherif Kouachi terdaftar dalam database keamanan AS yang dicurigai sebagai teroris.