Jumat 09 Jan 2015 16:20 WIB

Ini Enam Pilar Fondasi Kebahagiaan dalam Islam

Rep: cr02/ Red: Agung Sasongko
Syeikh Aidh Al Qarni
Foto: IST
Syeikh Aidh Al Qarni

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis buku La Tahzan Syeikh Aidh Al Qarni mengatakan, ada enam pilar yang menjadi fondasi kebahagian dalam Islam.

Syeikh Al Qarni menjelaskan pilar pertama ialah iman kepada Allah SWT. Orang yang beriman kepada Allah menurutnya akan diberikan petunjuk oleh Allah menuju pintu kebahagian.  "Berimanlah selalu kepada Allah tanpa menyekutukannya," kata Syeikh Al Qarni di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (9/1).

Pilar kedua menurut Syeikh Al Qarni yakni menjalankan kewajiban salat lima waktu. Salat lima merupakan kewajiban bagi umat Muslim untuk mendekatkan diri dan berserah diri kepada Allah. "Jangan sampai kita lalai ataupun meninggalkannya, insya Allah kita akan selalu bahagia," ujar Syeikh Al Qarni.

Pilar ketiga yakni percaya pada takdir Allah. Syeikh Al Qarni mengungkapkan manusia tidak bisa lepas dari takdir yang sudah ditentukan oleh Allah SWT. Menurutnya, takdir Allah itu pasti terjadi, ia menghimbau agar Muslim selalu tawakal dalam menerima takdir tersebut.

Selanjutnya, kesabaran menjadi pilar keempat menurut Syeikh Al Qarni. Ulama asal Arab Saudi itu mengatakan kesabaran merupakan tangga menuju surga Allah.  "Percaya dan bersabarlah terhadap takdir Allah, Insya Allah orang yang sabar akan mendapatkan kebahagian yang begitu indah," imbuh Syeikh Al Qarni.

Pilar kelima yakni selalu bertasbih dan berdzikir untuk selalu mengingat Allah. Syeikh mengingatkan kepada  seluruh umat Muslim untuk selalu melakukan dzikir di mana pun mereka berada.  Sedangkan pilar yang terakhir yaitu bertaubat. Syeikh menuturkan orang yang memiliki dosa kecil maupun besar alangkah baiknya ia memohon ampun dan bertaubat kepada Allah.

"Percayalah Allah Maha Pengampun, ia akan mengampuni segala dosa bagi orang yang mau bertaubat," tutup Syeikh Al Qarni.

Sebelum menutup tausiahnya, syeikh Al Qarni juga mengingatkan untuk selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, dengan bershalawat akan menambahkan 10 kebaikan bagi diri umat Muslim

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement