Jumat 09 Jan 2015 17:09 WIB

'Kemacetan Bukan Disebabkan Warga Jakarta Saja'

Kemacetan (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Kemacetan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK—Kemacetan di ibukota juga disebabkan ketidakpedulian daerah penyangga terhadap ketersediaan sarana transportasi penunjang.

"Karena kemacetan Jakarta bukan hanya disebabkan warga Jakarta saja. Tetapi juga daerah penyangga sekitar. Jika pemerintah masing-masing daerah tidak peduli maka kemacetan (Jakarta) akan sulit diatasi," kata Wakil Ketua Bidang Riset dan Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, Jumat (9/1).

Ketidakpedulian itu terlihat dengan kebijakan yang diputuskan. Seharusnya, pemerintah baik pusat dan daerah harus bekerjasama. Sehingga, ujarnya, sehingga tidak hanya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saja yang mencari jalan keluar atas kemacetan lalu lintas.

Kurang berpihaknya pemerintah daerah dilihat dari tidak adanya sarana angkutan umum di kawasan perumahan. Selain itu, sarana angkutan yang ada pun tidak terintegrasi ke moda transportasi massal seperti kereta rel listrik (KRL) atau bus.

"Sehingga masyarakat punya pilihan (transportasi). Kalau sekarang kan tidak ada jadi mereka tidak punya pilihan," ungkap Djoko.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement