REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pencarian korban serta puing pesawat AirAsia QZ8501 memasuki hari ke-14. Posko Crisis Center di Markas Polda Jawa Timur, Surabaya, pun semakin sepi.
Sebelumnya, seluruh keluarga korban setiap hari datang dari pagi hingga malam. Mereka menunggu detik demi detik proses evakuasi. Mengharapkan informasi yang segera dari Basarnas di lapangan. Tapi memasuki hari keempat belas proses pencarian, semakin sedikit keluarga korban yang datang.
Kini, hanya beberapa keluarga saja yang terus mengikuti perkembangan proses evakuasi dari Crisis Center. Posko kesehatan yang didirikan di dekat crisis center untuk keluarga korban pun kebanyakan diisi oleh anggota Palang Merah Indonesia (PMI) sendiri.
Berdasarkan pantauan Republika pada Sabtu (10/1), semakin sedikit keluarga korban AirAsia QZ 8501 mendatangi crisis center sejak hari ke-10. Lukas, perwakilan keluarga korban membenarkan berkurangnya keluarga korban di Crisis Center. Lukas mengatakan banyak keluarga korban yang sudah sepuh. Akhirnya banyak yang menunggu kabar dari rumah.
Lukas membantah keluarga korban telah patah semangat. "Kami pasrah tapi tidak menyerah," ujar Lukas di Markas Polda Jawa Timur.
Lukas berharap pemerintah terus melanjutkan proses pencarian hingga ada titik terang. Ia mengatakan ada setitik harapan ketika Basarnas menemukan badan pesawat dengan bertuliskan Fly. Ia berharap Basaranas semakin dekat dengan badan pesawat. Hingga seluruh awak pesawat dapat ditemukan.
"Apalagi ekor pesawat sudah ditemukan. Kami berharap badan pesawat yang ditemukan. Itu harapan besar bagi kami, semoga bisa ditindaklanjuti," ujarnya.