REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Organisasi kemasyarakatan Muhammdiyah bekerjasama dengan United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) untuk persiapan penanggulangan banjir Jakarta.
Ketua Divisi Mitigasi Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ribkhi Amalia Putri mengatakan dalam bencana banjir terdapat usia rentan yang harus memperoleh penanganan khusus. Yakni anak-anak, remaja dan orang tua. Dan UNICEF akan fokus pada penangangan balita saat bencana.
Dalam persiapan penanggulangan bencana banjir Jakarta, Muhammdiyah dan beberapa LSM lainnya akan fokus pada pemberian Makanan Pendamping ASI (MAPSI) dan pemberian ASI eksklusif untuk usia 0-6 bulan.
Menurut Ribkhi, UNICEF akan memberilkan pelatihan dan melakukan layanan konsuling bagi relawan agar mampu menyediakan MAPASI dan terus mendorong ibu untuk memberi ASI walaupun di tengah bencana. Bukan memberikan susu formula.
"Kerjasama dengan UNICEF ada beberapa. Ada penangan remaja di jakarta. Jadi korban banjir itu ada usia rentan, bayi , remaja dan orang tua. UNICEF bergeraknya di bayi, anak-anak remaja. Kita kerjasama untuk program remaja dan anak-anak,'' jelas Ribkhi.
''Untuk selanjutnya, kerjasama ini yaitu untuk bayi kurang dua tahun untuk pelatihan relawan bagaimana cara membuat makananan pendamping ASI, mengkonsuling biar tetap memberi ASI," ujar Ribkhi Amalia Putri kepada Republika, Sabtu (10/1).
Ia menjelaskan, alasan Muhammdiyah fokus dalam hal penanganan bencana untuk balita dikarenakan sesuai visi muhammadiyah yang ingin memberikan makanan terbaik bagi bayi. Serta memberikan ASI pada bayi hingga usia dua tahun.
Ia menambahkan, dengan fokus pada isu ini maka Muhammdiyah dapat membantu menurunkan angka kematian bayi akibat bencana.