Sabtu 10 Jan 2015 18:56 WIB

Ini Alasan Lukman Sardi Garap Film 'Di Balik 98'

Rep: CR 05 / Red: Hazliansyah
Poster film Di Balik 98
Poster film Di Balik 98

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Lukman Sardi terjun menjadi orang di belakangan layar dengan menyutradarai film "Di Balik 98".  

Lukman menungkapkan, alasannya menggarap film berlatar tragedi 1998 itu salah satunya dikarenakan ia memiliki kedekatan dengan masa tersebut.

"Gue hidup di masa itu. Maka dengan gue garap film ini sekaligus karena punya kedekatan dengan masa itu," ujar Lukman Sardi di Jakarta, belum lama ini. 

Kendati film pertamanya ini menyuguhkan latar tragedi reformasi yang ditandai runtuhnya rezim orde baru dan mundurnya Presiden Soeharto, ia menegaskan "Di Balik 98" merupakan film drama keluarga dan berstatus fiksi.

Fokus pendekatan dalam film ini juga kata dia, bukan politis apalagi kekerasan. Melainkan cinta dan kasih sayang beberapa keluarga yang diceritakan dalam film. 

Walaupun, adegan yang tergolong merupakan sejarah, Lukman mengatakan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan. 

Film yang dibintangi sejumlah nama seperti Chelsea Islan, Boy William, Alya Rohali, Ririn Ekawati, Donny Alamsyah dan Fauzi Baadila ini dijadwalkan tayang 15 Januari mendatang. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement