REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kehadiran pusat pendidikan kader ulama yang dibangun berdampingan dengan kantor MUI Sumut tersebut diharapkan dapat menjadi motivasi untuk banyak melahirkan ulama muda Sumut untuk masyarakat.
Ketua Umum MUI, Din Syamsuddin mengatakan, mengusai semua ilmu aspek keislaman adalah merupakan suatu keharusan bagi seorang ulama, namun yang tidak kalah pentingnya adalah juga menguasai ilmu-ilmu lainnya seperti sosiologi dan antropologi.
Karena dengan menguasai sosiologi maupun antropologi, seorang ulama mampu membaca permasalahan yang terjadi di tengah-tengah umat, baik permasalahan yang berkaitan dengan ekonomi, politik maupun budaya.
Karena harus disadari bahwa pada era globalisasi ini, berbagai kemajuan serta tantangan juga terus dihadapi umat, terutama masuknya budaya-budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai keislaman. Artinya, kehadiran ulama di tengah-tengah umat sangat dibutuhkan. Ulama diharapkan tidak hanya sekadar mampu membaca realitas kehidupan yang sering kali berubah seiring dengan perkembangan zaman, melainkan juga mampu mencermati dan meresponsnya.
"Terkait hal tersebut, tentunya kehadiran Pendidikan Tinggi Kader Ulama MUI Sumut ini aalah salah satu jawabannya.Karena tentunya dari sini akan lahir ulama yang tidak sekedar menguasai ilmu keIslaman, namun juga ilmu-ilmu lainnya," katanya.
Ia juga mengharapkan pusat pendidikan kader ulama MUI Sumut tersebut, dapat memperluas jangkauannya, yakni juga menerima kader-kader MUI dari provinsi lainnya, sehingga manfaat kehadiran lembaga tersebut dapat dirasakan lebih luas lagi.
"Demikian juga dengan fasilitas yang ada harus terus ditambah, seperti misalnya perpustakaan digital, sehingga dengan demikian akan semakin memudahkan para peserta didik untuk mendapatkan sumber-sumber ilmu lainnya," katanya.