REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perawakan Profesor Jackie Ying begitu mungil. Tapi urusan semangat dan tekad, Profesor Ying luar biasa. Ini belum termasuk prestasinya.
Profesor Jackie Ying adalah direktur eksekutif di Institut Bioengineering dan Nanoteknologi (IBN) di bawah Badan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Riset, atau lebih dikenal dengan A * Star. Dia menjadi profesor penuh di Amerika Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada usia 35.
Ia juga terpilih untuk Leopoldina (National Academy of Sciences Jerman) di hanya 39. Profesor Ying juga telah memenangkan banyak penghargaan dan penghargaan dan baru-baru ini terpilih sebagai a 2013 bahan Research Society Fellow, organisasi terbesar di dunia bahan peneliti.
Apa rahasia kesuksesan Profesor Ying?
Profesor Ying memulai aktivitasnya sejak pagi hari dan berakhir dini hari. Sebelum memutup harinya, ia menuliskan apa yang butuhkannya untuk menyelesaikan tugas. Ada waktu, dimana dia akan sibuk dengan diskusi penelitian dengan stafnya dan mahasiswa, pertemuan dengan perusahaan-perusahaan, dan menjawab surat elektronik.
Profesor Ying bekerja 80 jam seminggu dan mengakui bahwa ia tidak memiliki kehidupan di luar pekerjaan. Pada hari-hari bebas, dia akan menghabiskan waktu dengan putrinya dengan membawa keluar ke taman. Ia merasa ada begitu banyak tekanan untuk tampil di sekolah sekarang. Ini terjadi, karena banyak siswa memiliki sedikit waktu untuk membaca atau bermain. Ia menggambarkan sistem pendidikan Singapura begitu kaku sampai-sampai rasa ingin tahu dan kreativitas dalam belajar seperti tidak ada.