REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengkajian Penelitian dan Teknologi (BPPT) meyakini telah menemukan titik koordinat black box AirAsia QZ 8501 yang hilang di Selat Karimata. Menteri Kordinator Bidang Maritim Indroyono Soesilo mengatakan, kapal BPPT telah menerima sinyal ping yang diduga kuat dikirim oleh black box.
"(Ping) ini dikirim dari Blackbox. Insya Allah benar," ujarnya dalam konferensi pers di gedung BPPT, Ahad (11/1).
Indroyono menjelaskan, ada dua sinyal ping, dengan frekuensi yang sama, yang ditangkap dua Kapal BPPT. Ping Emergency locator transmitter (ELT) ini tertangkap oleh mesin pinger locater milik Kapal Baruna Jaya I dan Kapal Java Emperia.
Kapal Baruna Jaya I mendapatkan ping ELT dari koordinat 3 derajat 37 menit 20.7 detik Lintang Selatan, 109 derajat 42 menit 43 detik Bujur Timur. Adapun Kapal Java Imperia mendapat sinyal dari koordinat 3 derajat 37 menit 21.13 detik Lintang Selatan, 109 derajat 42 menit 42.45 detik Bujur Timur.
Dua titik tersebut berlokasi sekitar 2,5 kilometer barat laut dari lokasi ditemukannya ekor pesawat AirAsia. Black box diduga terbawa arus laut sehingga berada cukup jauh dari ekor pesawat.
Selanjutnya, kata Indroyono, informasi mengenai titik koordinat black box akan diteruskan pada Komite Nasional Keselamat Transportasi (KNKT) untuk ditindaklanjuti. Tim penyelam akan langsung dikerahkan untuk mencari black box pada titik koordinat yang ditemukan.