Ahad 11 Jan 2015 14:44 WIB

Satu Kapal Pukat Harimau Dibakar Nelayan

Unjuk rasa penolakan pukat harimau (ilustrasi)
Foto: Antara
Unjuk rasa penolakan pukat harimau (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,PONTIANAK--Satu kapal pukat harimau (trawl) milik pengusaha asal Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, dibakar nelayan di Pelapis, Sabtu (10/1) sekitar pukul 09.00 WIB.

Saat dikonfirmasi kepada Kepala Desa Pelapis, Rosiharnadi, Ahad (11/1) menjelaskan, dirinya secara pasti tidak melihat adanya kapal yang dibakar karena masih di Sukadana karena ada undangan kunjungan kerja Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta, Jumat (9/1) dan belum bisa pulang karena ombak tinggi.

Namun dirinya membenarkan adanya informasi terkait adanya kapal yang dibakar tersebut. Dijelaskannya, kapal tersebut dibakar karena adanya pelanggaran kesepakatan oleh pemilik kapal trawl dari daerah lain.

Menurut dia, pada tahun 2014 pemilik kapal tersebut sudah menandatangani kesepakatan di atas materai untuk tidak lagi menangkap ikan di daerah mereka.

Larangan menangkap ikan di wilayah Pelapis bukan tanpa alasan karena masyarakat setempat menangkap ikan dengan menggunakan bubu, bagan dan sejenisnya yang sifatnya tidak merusak.

Namun dengan adanya kapal trawl tersebut akan mengganggu hasil tangkapan nelayan di sana, apalagi trawl adalah alat tangkap yang dilarang. "Yang dibakar adalah kapal yang sudah pernah membuat pernyataan di atas materai, yang lain tidak dibakar," kata Rosiharnadi.

Ia mengatakan, kondisi perairan Karimata tempat masyarakat Pelapis menangkap ikan masih sering dijumpai pengeboman ikan, trawl dan sejenisnya yang dilarang.

Namun sampai sekarang tidak ada upaya penegasan dari pemerintah dan aparat kepolisian.

Menurut Kades Pelapis, dirinya sudah berulang kali menyampaikan usulan kepada penegak hukum dalam hal ini Polres Ketapang untuk menempatkan anggota atau pos keamanan di wilayahnya.

Sehingga dapat menjadi penengah dan pelindung masyarakat di sana, karena jika ada penyerangan atau masalah seperti ini tidak ada penegak hukum yang dijadikan rujukan."Termasuk kepada Dinas Kelautan dan Perikanan sampai sekarang tidak ada respon, Polrespun demikian," imbuhnya.

Menanggapi adanya pembakaran kapal tersebut, Kapolres Ketapang AKBP Hady Purwanto SIK langsung menerjunkan satuan Reskrim dan Polair dan Polsek Pulau Maya Karimata untuk menenangkan situasi di Pelapis."Kami sudah menurunkan personil ke Pelapis," kata Hady.

Dijelaskannya, penerjunan personil ke Pelapis sebagai upaya untuk menenangkan masyarakat serta mengamankan nelayan."Kita akan amankan ke Polres Ketapang, karena nelayan menggunakan alat tangkap yang tidak diizinkan," kata mantan Kapolres Mempawah ini.

Disampaikannya juga, dirinya tengah mengupayakan akan disiagakan personil di Kecamatan Kepulauan Karimata. Namun diharapkan kepada nelayan di Pelapis untuk tidak bersikap anarkis, apalagi sampai membakar kapal.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement