Ahad 11 Jan 2015 16:03 WIB

Ayah Ibu Ditemukan, Bayi Yuna Park Masih Hilang di Selat Karimata

Rep: Andi Nurroni/ Red: Bayu Hermawan
Doa untuk Air Asia QZ8501
Foto: Antara
Doa untuk Air Asia QZ8501

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Seongbeom Park (37) dan Kyung Hwa Lee (34), pasangan suami istri asal Korea Selatan yang menjadi korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ 8501 telah berhasil ditemukan dan diidentifikasi. Nahas, sang bayi perempuan, Yuna Park (1), masih belum diketahui rimbanya.

Ketua tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur (DVI), Kombes Budiyono mengetahui hanya pasangan WN Korea Selatan (Korsel) tersebut yang membawa bayi.

"Di kamar jenazah kami belum ada bayi. Kalau ada sangat mudah diidentifikasi karena satu-satunya, dan DNA orangtuanya sudah kami miliki," ujarnya di Crisis Center, Mapolda Jatim, Surabaya, Ahad (11/1)

Atas hasil identifikasi dua WN Korsel tersebut, Budiyono menyampaikan Pemerintah Indonesia telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Korsel di Indonesia. Meski begitu, menurutnya pihak keluarga menyatakan masih pikir-pikir untuk membawa kedua jenazah.

"Mereka berharap bayinya juga ditemukan," katanya.

Selain tiga orang asal Korsel, Air Asia QZ 8501 juga membawa serta empat warga negara asing lainnya. Mereka adalah tiga penumpang atas nama Zoe Man Suen Choi (Singapura), Chi Man Choi (Inggris) dan Cung Huei Sii (Malaysia).

Sementara, satu lainnya adalak co-pilot berkewarganegaraan Perancis Remi Emanuel Plesel. Selain Seongbeom Park dan Kyung Hwa Lee, tim DVI Polda Jatim belum merilis hasil identifikasi korban WNA lainnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
مِنَ الَّذِيْنَ هَادُوْا يُحَرِّفُوْنَ الْكَلِمَ عَنْ مَّوَاضِعِهٖ وَيَقُوْلُوْنَ سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَاسْمَعْ غَيْرَ مُسْمَعٍ وَّرَاعِنَا لَيًّاۢ بِاَلْسِنَتِهِمْ وَطَعْنًا فِى الدِّيْنِۗ وَلَوْ اَنَّهُمْ قَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا وَاسْمَعْ وَانْظُرْنَا لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ وَاَقْوَمَۙ وَلٰكِنْ لَّعَنَهُمُ اللّٰهُ بِكُفْرِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
(Yaitu) di antara orang Yahudi, yang mengubah perkataan dari tempat-tempatnya. Dan mereka berkata, “Kami mendengar, tetapi kami tidak mau menurutinya.” Dan (mereka mengatakan pula), “Dengarlah,” sedang (engkau Muhammad sebenarnya) tidak mendengar apa pun. Dan (mereka mengatakan), “Raa‘ina” dengan memutar-balikkan lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan, “Kami mendengar dan patuh, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami,” tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, tetapi Allah melaknat mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali sedikit sekali.

(QS. An-Nisa' ayat 46)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement