REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN - Ratusan warga berdatangan di Pelabuhan Laut Panglima Utar, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng), menyaksikan pemindahan ekor pesawat Air Asia QZ8501 dari kapal Crest Onyx ke gudang milik PT Pelindo III Cabang Kumai.
Di Pelabuhan Laut Panglima Utar, Kumai, Kalteng, kemarin (11/1), warga berjajar berdiri di sekitar dermaga di dalam kawasan pelabuhan. Sebagian lainnya menyaksikan dari lantai dua rumah-rumah warga.
Mak Ijon (51), warga Pangkalan Bun, mengaku bersama suami dan cucunya sengaja datang ke Pelabuhan Laut Panglima Utar untuk melihat secara langsung pemindahan ekor pesawat.
"Dari tadi kita lihat di televisi akan ada pemindahan ekor pesawat, sekalian jalan-jalan beli ikan kita ke lihat ke sini," ujar dia.
Kapal Crest Onyx yang membawa ekor pesawat Air Asia QZ 8501 sempat terkendala saat memasuki muara menuju Pelabuhan Laut Panglima Utar di Kumai, Kalteng, karena air surut. Akibatnya, kapal yang diperkirakan tiba di pelabuhan pukul 11.00 WIB, baru sampai pukul 16.30 WIB.
Tim Basarnas menggunakan speed boat memandu kapal Crest Onyx untuk masuk ke muara hingga pelabuhan. Rencananya ekor pesawat akan diinapkan di salah satu gudang di Pelabuhan Laut Panglima Utar.
Sebelumnya Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi mengatakan ekor pesawat Airbus 320-200 milik maskapai Air Asia tersebut akan dikumpulkan dengan serpihan pesawat lainnya dan diinvestigasi.
Rencananya, KNKT akan meminta bantuan Kementerian Perhubungan untuk membawa ekor pesawat ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, sebelum akhirnya dibawa ke bekas terminal haji di Bandar Udara Halim Perdanakusuma.