REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Umat Islam di kawasan Prancis dikagetkan dengan teror bernada pembalasan yang ditulis di dinding masjid pada Jumat (9/1), tepat dua hari usai insiden Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang.
“Kami khawatir ketegangan ini akan meningkat,” ujar Presiden Asosiasi Muslim Regional, Abderrahim Wajou dikutip dari Islam Online.
Dia mengutarakan, penyerangan terhadap kantor redaksi Charlie Hebdo akan berdampak lebih luas, dan berakibat buruk kepada umat Islam lainnya. “Kami seperti orang lain, yang juga khawatir dengan kejadian Charlie Hebdo,” katanya.
Sebagai Muslim, dia juga mengecam kejadian tersebut dan menyebut kejadian itu sebagai tindakan yang tidak adil. Dia juga meminta semua kalangan untuk tidak terpancing melakukan perilaku yang dapat membuat keadaan semakin buruk.
“Menambahkan penghinaan seperti ini hanya akan menambah perselisihan,” kata Wajou.