REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Saudara lelaki dari polisi Muslim yang terbunuh dalam penyerangan kantor malajah Charlie Hebdo menyatakan pelaku merupakan orang yang 'menganggap dirinya' Muslim. Dia juga berharap agar orang-orang tidak melakukan serangan untuk balas dendam.
"Penyerangan balasan tidak akan membuat para korban hidup kembali," terang saudara lelaki dari Polisi Ahmed Merabet, Malek Merabet.
Malek juga menyatakan penyerangan balasan tidak akan membuat keluarga korban menjadi tenang. Untuk itu, ia menghimbau agar siapa pun tidak melakukan penyerangan terhadap orang lain sebagai bentuk balas dendam.
Malek juga menyatakan saudara lelakinya, Ahmed, menganut agama penuh cinta dan perdamaian sedangkan para pelaku merupakan sekumpulan teroris. Ia juga menegaskan Ahmed bangga dengan nama islaminya Ahmed Merabet.
Selain itu, Malek juga menyatakan saudaranya tersebut merupakan sosok yang memiliki kebanggaan karena menjadi polisi yang membela nilai-nilai kebebasan, kesetaraan dan persaudaraan.
"Saudara lelaki saya merupakan seorang Muslim dan ia dibunuh oleh orang yang menganggap diri mereka Muslim. Mereka sebenarnya teroris. Itu saja," lanjut Malek, dilansir the Huffington Post.