REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Insiden penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang, menyisakan getir tersendiri bagi Malek Merabet. Dia adalah saudara dari seorang polisi Muslim bernama Ahmed Merabet, yang ikut menjadi korban.
Malek berharap agar tragedi Charlie Hebdo tidak membuat kebencian terhadap Islam berkembang. Malek juga menekankan agar orang-orang yang rasis, para islamofobik, dan juga para antisemitisme agar dapat membedakan antara Muslim dan ekstremis.
Menurut dia, teroris yang disebutnya 'orang gila' tidak memiliki afiliasi terhadap ras atau agama manapun.
Setelah kematian Ahmed terkonfirmasi, Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon menyatakan bahwa tragedi ini merupakan pengingat terhadap apa yang sebenarnya menjadi permasalahan bersama setiap orang. Ki-moon menghimbau agar tragedi Charlie Hebdo ini tidak dilihat sebagai perang agama, perang untuk agama, maupun perang terhadap agama.
"Ini merupakan sebuah pelecehan terhadap nilai kemanusiaan kita, yang sengaja dibuat untuk menakuti dan menghasut," ujar Ban Ki-moon, dilansir dari the Huffington Post.