REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kepala Sub Bidang Cuaca Ekstrim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Muhammad Fadli mengatakan cuaca cukup kondusif pada hari ke-16 (12/1) untuk mengevakuasi korban pesawat AirAsia QZ 8501 di perairan Selat Karimata.
"Evakuasi korban cukup kondusif ya pada siang menjelang sore," katanya di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan cuaca cukup cerah dari pagi hingga menjelang sore dengan ketinggian gelombang laut yang tidak cukup tinggi sehingga tidak menghambat pencarian korban. Ia juga mengatakan intensitas curah hujan dari siang menjelang sore adalah hujan ringan hingga sedang di area pencarian dan sekitarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan tim SAR gabungan yang beroperasi mencari korban pesawat harus mewaspadai kondisi cuaca pada sore menjelang malam hari karena gelombang laut cukup tinggi sekitar dua hingga tiga meter.
Sebelumnya, berdasarkan keterangan tertulis Kepala BMKG Pangkalan Bun Lukman Soleh di Pangkalan Bun, Kalteng, Minggu, kondisi cuaca pada 11 Januari 2015 di wilayah pencarian dan evakuasi umumnya berawan, dan cukup kondusif untuk melakukan pencarian dan evakuasi melalui laut atau pun udara.
Ia menyebutkan perkirakan perkembangan cuaca Minggu itu hampir seperti Sabtu (10/1), walau hujan masih terjadi tetapi tidak begitu menganggu kegiatan. Informasi lokasi-lokasi yang diperkirakan terjadi pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) telah disampaikan kepada para penerbang dengan radar cuaca yang berada di Pangkalan Bun.
Kondisi gelombang laut di wilayah pencarian berkisar antara 1.5--2.5 meter, sedangkan kecepatan angin permukaan antara 7-15 knot. Arus permukaan dari arah barat ke barat laut dengan kecepatan 10--20 centimeter per detik.
Kondisi ini, menurut dia, relatif menguntungkan untuk tim melakukan pencarian dan evakuasi di laut. Pada siang hari, pertumbuhan awan Cumulonimbus sangat potensial dan akan muncul di sekitar sektor barat bagian selatan lalu akan berkembang ke daerah lainnya.