REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan SAR Nasional (Basarnas) terus melakukan pencarian terhadap jenazah korban pesawat Air Asia QZ8501.
Hingga hari ke-16, Basarnas mampu menemukan 48 jenazah penumpang pesawat nahas tujuan Surabaya-Singapura itu dari pencarian yang dilakukan pasukan gabungan.
Kepala Basarnas Marsdya FH Bambang Soelistyo mengatakan, meski terus berupaya menemukan black box, tim SAR gabungan tetap memprioritaskan penemuan korban.
Namun, batas waktu pencarian terhadap korban akan dievaluasi untuk memutuskan sampai kapan operasi dilakukan.
"Langkah itu saya harus ketemu keluarga korban dulu, berbicara dari hati ke hati dengan mereka," kata Bambang Soelistyo di kantor Basarnas, Senin (12/1).
Dia menjelaskan, dalam Undang-undang disebutkan untuk pencarian korban operasi pokoknya sampai tujuh hari.
Tetapi hal itu bisa berubah. Basarnas bisa memperpanjang waktu operasi pencarian jika memang diperlukan. Hal itu tergantung dari hasil evaluasi selama proses pencarian.
Meski nantinya operasi pokok atau operasi gabungan yang ada saat ini dihentikan, bukan berarti pencarian terhadap korban berhenti.
Soelistyo mengatakan, pencarian akan terus dilanjutkan dengan operasi harian menggunakan kekuatan yang ada di Basarnas.
Semua itu akan dilakukan sesuai standart operation procedur (SOP) yang ada. "Kita punya operasi harian untuk memenuhi harapan keluarga, kita coba berdiri di hati mereka," ujarnya.