REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-- Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan dua jenazah warga Korea Selatan masih berada di Cold Storage. Awi mengatakan pemerintah Korea Selatan menitipkan dua jenazah pasangan suami istri tersebut kepada Tim DVI sampai putra mereka atau operasi DVI Air Asia selesai.
"Permintaan dari Pemerintah Korea Selatan sampai putranya ditemukan atau operasi DVI ini selesai," kata Awi dalam konferensi pers di Mapolda Jawa Timur, Senin (12/1).
Kemarin, Ahad (11/1), Kabid Dokkes RS Bhayangkara Polda Jatim, dr. Budiyono mengatakan Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengungkap tiga korban Air Asia QZ8501. Dua di antaranya adalah pasangan suami-istri (pasutri) asal Korea Selatan (Korsel) yang teridentifikasi berkat gigi emas.
Kedua korban itu adalah Kyung Hwalee, 34, dan suaminya Seong Beom Park, 37. Tim DVI memastikan kedua diidentifikasi berkat data primer dari gigi korban. Pasutri ini, satu-satunya penumpang Air Asia QZ8501 yang membawa bayi. Alhasil, temuan properti alat bantu untuk bayi ini menguatkan hasil identifikasi terhadap Hwalee dan Park.
Lalu jenazah dengan nomor B047 dan B048 tersebut, lanjut Budiyono, ada kecocokan data secara primer berupa temuan tambalan gigi berbahan emas. Selain persamaan data medis, properti identik yang digunakan pada B047 jenazah ini ialah menggunakan bra menyusui. Sementara properti jenazah B048 memakai baby carrier.
Rekaman CCTV sebelum keberangkatan pesawat di Terminal 2 International Bandara Juanda memperkuat hasil identifikasi pada dua jenazah ini. Dari data manifes pun mereka menyatakan mereka adalah pasangan suami istri.