REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN - Menyusul penemuan dan pengangkatan FDR atau Flight Data Recorder, tim penyelam gabungan berhasil menemukan CVR atau Cockpit Voice Recorder. CVR ditemukan pada jarak 20 meter dari titik penemuan FDR sebelumnya.
Direktur Operasional Basarnas SB Supriyadi menyatakan tim penyelam sudah mengonfirmasi bahwa mereka sudah melihat benda oranye tersebut.
"Namun memang belum bisa diambil karena tertindih," jelas Supriyadi kepada awak media, Senin (12/1).
Esok hari tim SAR gabungan berencana untuk melakukan pengangkatan sayap pesawat dengan menggunakan lifting bag. "Baru kemudian CVR bisa diambil," ujar Supriyadi.
Pengangkatan sayap akan menggunakan peralatan lifting bag yang sudah terpasang di KRI Banda Aceh. Selain itu, 81 penyelam disiagakan untuk melakukan operasi penyelaman.
Dengan demikian, bila kedua instrumen kotak hitam ditemukan, diharapkan dapat menguak penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501.
Selain menggunakan informasi dari kotak hitam, KNKT juga akan memanfaatkan data dari pengumpulan puing puing pesawat yang sudah dilakukan.