REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan SAR Nasional (Basarnas) berhasil menangkap sinyal ping dari Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Air Asia QZ8501. Bagian dari kotak hitam (black box) tersebut rencananya akan diangkat dari dasar laut oleh penyelam gabungan tim SAR besok, Selasa (13/1).
Kepala Basarnas Marsdya FH Bambang Soelistyo mengatakan, CVR berhasil ditemukan di lokasi yang tidak jauh dari ditemukannya Flight Data Recorder (FDR). CVR ditemukan setelah KN Baruna dan KN Jadayat milik Indonesia berhasil menangkap sinyal yang dipancarkan dari black box tersebut.
"Besok penyelam sudah siap (mengevakuasi CVR), jika cuaca baik pukul 06.00 WIB kita lakukan penyelaman," katanya di kantor Basarnas, Jakarta, Senin (12/1).
Selain melakukan evakuasi terhadap CVR, lanjutnya, penyelam juga akan memastikan beberapa objek yang terdeteksi namun belum dikonfirmasi. Dari sisa-sisa material yang terdeteksi sebanyak 19 objek, tinggal dua yang belum. Tetapi, prioritas tim SAR tetap pada pencarian korban.
"Mudah-mudahan juga dua objek itu yang selama ini kita cari, dan mudah-mudahan juga dapat tambahan evakuasi korban, itu yang utama," ujarnya.
Sebelumnya, Basarnas memastikan telah menemukan (FDR) Air Asia QZ8501, Senin (12/1) pukul 07.11 WIB. Perekam data penerbangan itu ditemukan di bawah puing-puing bagian sayap pesawat. FDR ditemukan di lokasi prioritas tambahan kedua yang telah ditentukan oleh Basarnas.
Kepastian FDR tersebut milik QZ8501 diidentifikasi dari part number PN-2100-4043-02 dan serial number SN-000556583 yang cocok dengan data dari Air Asia. FDR berhasil dievakuasi oleh tim penyelam dari dinas penyelaman bawah air TNI AL atas nama Kapten Saiful, Serda Bambang, Serda Rajat dan Kopda Edi Susanto.