Senin 12 Jan 2015 21:40 WIB

Basarnas Pertimbangkan Hentikan Operasi Pencarian Korban Air Asia

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Bayu Hermawan
Petugas memindahkan ekor pesawat Air Asia QZ8501 dari kapal Crest Onyx di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Ahad (11/1). (Republika/Wihdan)
Petugas memindahkan ekor pesawat Air Asia QZ8501 dari kapal Crest Onyx di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Ahad (11/1). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operasi gabungan pencarian terhadap korban pesawat AirAsia QZ8501 sudah memasuki hari ke-16. Badan SAR Nasional (Basarnas) sejauh ini telah berhasil menemukan 48 jenazah korban pesawat tersebut. Tetapi, operasi gabungan ini tidak selamanya akan terus dilakukan.

Kepala Basarnas Marsdya FH Bambang Soelistyo mengatakan, penutupan operasi gabungan sedang dipertimbangkan oleh Basarnas. Penutupan itu dilakukan dengan berbagai pertimbangan antara efektifitas, efisiensi dan harapan dari keluarga korban. Hal itu agar nantinya bisa dipertimbangkan dengan baik antara harapan dan realita.

"Pada saatnya kita harus memastikan kapan operasi ini ditutup, ini tidak mudah bagi saya," katanya di kantor Basarnas, Jakarta, Senin (12/1).

Untuk itu, Soelistyo akan menemui keluarga korban dan menyampaikan semua hal tersebut. Dia ingin menjelaskan kepada keluarga korban tentang kebijakan yang akan diambil Basarnas. Pengehentian operasi tidak terhindarkan, sebab itu merupakan alur atau rangkaian dari operasi yang memang sudah disiapkan.

Rangkaian operasi telah dilakukan Basarnas mulai dari tindak awal, operasi pokok, evaluasi, perpanjang pencarian dan evaluasi kembali.

"Pada akhirnya saya tidak tahu kapan harinya saya harus menentukan (operasi) itu ditutup," ujarnya.

Soelistyo mengatakan, sejauh ini pencarian terhadap korban masih menjadi prioritas tim SAR. Tetapi pada saatnya operasi gabungan ini akan ditutup.

Namun, ia belum bisa memastikan kapan keputusan itu akan diambil. Sampai sejauh ini, pencarian terhadap korban akan terus dilakukan. Semua itu, kata dia, masih melihat perkembangan di lapangan.

Tetapi, Soelistyo memastikan, hal itu bukan berarti selesai pencarian terhadap korban. Basarnas akan melakukan operasi harian dan itu akan dimanfaatkan untuk melakukan pencarian oleh Basarnas sendiri. Pelaksanaannya bukan operasi gabungan tetapi dalam bentuk tugas harian Basarnas.

"Ini saya sampaikan sekarang agar nanti flow kebijakan ini tidak hadir tiba-tiba dan semua masyarakat tahu," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement