REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya FH Bambang Soelistyo berencana akan menemui keluarga korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 di Surabaya, Selasa (13/1). Pertemuan itu untuk menyampaikan rencana penutupan operasi gabungan oleh Basarnas.
Soelistyo mengatakan, dia akan menjelaskan kepada keluarga korban terkait rencana kebijakan tersebut. Operasi gabungan tidak selamanya akan terus dilakukan. Pengehentian operasi tidak terhindarkan, sebab itu merupakan alur atau rangkaian dari operasi yang memang telah disiapkan. Rangkaian operasi telah dilakukan Basarnas mulai dari awal hingga nanti di akhir.
"Besok (Selasa 13/1) saya akan temui keluarga korban, saya tahu apa yang ada dalam benak keluarga," katanya di kantor Basarnas, Jakarta, Senin (12/1).
Dia mengatakan, setiap operasi pasti ada awal dan akhir. Penutupan operasi dilakukan dengan berbagai pertimbangan antara efektifitas, efisiensi dan harapan dari keluarga korban agar bisa dipertimbangkan dengan baik antara harapan dan realita. "Pada saatnya kita harus memastikan kapan operasi ini ditutup, ini tidak mudah bagi saya," ujarnya.
Namun, Soelistyo belum bisa memastikan kapan keputusan itu akan diambil. Sampai sejauh ini, pencarian terhadap korban akan terus dilakukan. Semua itu, kata dia, masih melihat perkembangan di lapangan. Tetapi, dia memastikan, hal itu bukan berarti selesai pencarian terhadap korban.
Basarnas, lanjutnya, akan melakukan operasi harian untuk melakukan pencarian oleh Basarnas sendiri. Pelaksanaannya bukan operasi gabungan tetapi dalam bentuk tugas harian Basarnas. "Ini saya sampaikan sekarang agar nanti flowkebijakan ini tidak hadir tiba-tiba dan semua masyarakat tahu," ujarnya.