Selasa 13 Jan 2015 12:44 WIB

Jenazah di dalam Badan Pesawat Air Asia QZ8501 Segera Dievakuasi

Pemotongan Ekor Pesawat. Petugas memotong badan pesawat Air Asia QZ8510 di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Senin (12/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Pemotongan Ekor Pesawat. Petugas memotong badan pesawat Air Asia QZ8510 di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Senin (12/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN-- Direktur Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) SB Supriyadi mengatakan, tim SAR gabungan berupaya mengevakuasi korban yang diduga masih berada di dalamnya.

"Badan pesawat kalau bisa ditemukan, korban yang mungkin masih ada di dalamnya bisa segera dievakuasi juga," kata Supriyadi, di Lanud Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa.

Hingga saat ini, ia mengatakan belum mendapat laporan penemuan korban lagi akibat jatuh pesawat AirAsia di selatan perairan Teluk Kumai Kalteng, Ahad (28/12). "Belum ada laporan, harapannya di objek lain bisa ditemukan jasad," ujar Supriyadi.

Saat ini operasi pencarian difokuskan di dalam air. Sebanyak 81 penyelam TNI AL menyisir sektor prioritas kedua, dengan harapan menemukan korban yang diduga ada di dalam badan pesawat. Tim penyelam berada di lima kapal dan dibuat tiga gelombang penyelaman untuk menyisir bawah laut.

"Biasanya 30 menit mereka (penyelam, Red) naik, turun tim berikutnya, bergantian. Dengan kondisi cuaca baik ini bisa dimaksimalkan evakuasinya," katanya lagi.

"Penyelaman biasanya dimulai jam enam pagi. Visibility saat ini sekitar satu meter, arusnya cukup kencang tiga sampai lima knot," ujar dia pula.

Berdasarkan laporan, ia mengatakan, kebanyakan serpihan pesawat yang sudah berhasil ditemukan terendam lumpur di dasar laut. Hasil deteksi kapal-kapal yang membawa sonar dan berhasil mendeteksi objek metal pada tim SAR gabungan, penyelam mencoba menyisir radius 500 meter dari objek yang ditemukan.

Menurutnya, akan dilihat apa yang dapat dilakukan tim SAR gabungan, mengingat titik badan pesawat sudah jelas. Yang jelas, ia menegaskan bahwa kekuatan tim gabungan sudah mulai dikurangi digantikan dengan kapal-kapal yang bisa mengambil serpihan pesawat saja.

Jika operasi SAR gabungan ditutup, menurut Supriyadi, operasi harian Basarnas tetap akan dilakukan untuk mencari korban dari pesawat AirAsia tersebut. Sebelumnya disebutkan bahwa badan pesawat telah ditemukan berjarak 1,7 mil dari penemuan ekor pesawat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement