REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--TNI Angkatan Laut tetap menyiagakan armadanya untuk membantu proses pencarian korban AirAsia QZ8501 dalam waktu yang tidak terbatas sesuai dengan kebutuhan.
"Operasi kemanusiaan adalah salah satu dari tugas kami, jadi kami akan terus upayakan pencarian korban," kata Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Madya TNI Ade Supandi di Markas Besar Angkatan Laut, Jakarta Timur, Selasa.
Ia menjelaskan fungsi TNI AL selain operasi militer perang juga mempunyai tugas dalam operasi pencarian dan pertolongan, sehingga selama masih dalam fungsi tersebut, TNI AL akan terus melaksanakan tugas.
"Pencarian dan pertolongan adalah tugas kemanusiaan, jadi apabila Basarnas sudah menghentikan operasi, kami akan tetap bertugas pada operasi kemanusiaan tanpa batas waktu," tuturnya.
Namun, intensitas penyebaran armada AL akan disesuaikan pada tingkat kebutuhan, tidak hanya pada satu titik operasi saja. "Kapal-kapal kami akan tetap siaga di titik bencana, tapi jenis dan jumlahnya akan menyesuaikan kebutuhan," tuturnya.
Saat ini ada delapan kapal milik TNI AL yang disiagakan membantu pencarian korban AirAsia QZ8501, termasuk KRI Banda Aceh yang berjenis Landing Platform Doc (LPD) atau kapal markas yang bisa memuat tiga helikopter untuk membantu pencarian dari jalur udara.
Armada-armada tersebut disiagakan tidak mempunyai masa tugas, karena operasi pencarian AirAsia menjadi salah satu fungsi TNI AL dalam operasi kemanusiaan.