REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kematian Verrys Yamarno (18) yang sangat mendadak di kamar kosnya, pada senin sore (12/1), membuat para kru dan juga penggemar film Laskar Pelangi, merasa kehilangan. Sang pemeran tokoh Mahar telah menyentuh hati melalui peran apiknya sebagai bocah Belitong paling ceria dan berjiwa seni.
Verrys 'Mahar' yang terkenal dengan logat melayunya, "enak disini, Boi," dengan setia mengiringi kisah Ikal dan kawan-kawan dalam film besutan sutradara Riri Riza dan Mira Lesmana ini. Dia begitu enerjik dan ceria dalam memerankan tokoh Mahar yang kemana - mana selalu membawa radio antiknya untuk mendengarkan musik.
Kepergiannya yang begitu mendadak tersebut, membuat tim produksi Laskar Pelangi satu persatu berdatangan ke Rumah Duka Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Menurut penyelidikan polisi, saat ditemukan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh Verrys, namun penyebab pasti kematian mahasiswa asal Belitung ini, masih dalam pengusutan.
Kepergian Verrys membuat sang sutradara, Mira Lesmana merasa syok. Mira baru saja tiba dari Sumba Timur untuk kepentingan promo film “Pendekar Tongkat Emas" kala itu.
"Saya baru saja mendarat di Jakarta. Sungguh saya sangat berduka mendengar kabar perginya Laskar Pelangiku, Verrys 'Mahar' Yamarno. Sedih rasanya mendengar aktor kebanggaan Belitong ini harus meninggalkan kita semua secara mendadak," katanya kepada Republika, Selasa (13/1) pagi.
"Setahu saya almarhum saat ini sehat-sehat saja tidak menderita penyakit apapun. Tapi ternyata Allah berkehendak lain. Boi, tenanglah disana," katanya lagi.
Sosok Verrys Yamarno sebagai Mahar, sangat inspiratif. Tokoh Mahar membawa warna istimewa bagi film Laskar Pelangi. Karakternya yang selalu bersemangat ibarat dapat 'menyuntik' keceriaan bagi Ikal dan kawan-kawan. Menariknya, sama seperti Verrys, Mahar juga digambarkan memiliki ketertarikan besar pada bidang kesenian.
Kecintaan Mahar pada seni misalnya, terlihat dari inspirasi untuk membuat lagu di atas pohon. Potongan lirik lagu bernuansa Melayu 'Bunga Seroja', dilantunkan Mahar untuk menghibur Ikal dan mengalun syahdu melalui suara Verrys Yamarno.
Rencananya jenazah sendiri akan dipulangkan ke Belitung, hari ini pada pukul 21.30 WIB. Selama ini, Verrys memang terpisah dari keluarganya di Belitung Timur, sebab dia sedang menempuh kuliah semester 3 di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Kini, sosoknya akan menjadi kenangan manis bagi dunia perfilman Indonesia. Selamat jalan Verrys Yamarno, anak Belitong yang akan selalu dikenang lewat semangat hidup seorang Mahar. Logat khas Belitongmu-mu, serta suara syahdu khas Melayu, pastinya tidak akan dilupakan oleh seluruh pecinta Laskar Pelangi.