REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kematian Verrys Yamarno yang begitu mendadak meninggalkan kesedihan bagi teman-teman, khususnya yang terlibat dalam film Laskar Pelangi, besutan sutradara Riri Riza dan Mira Lesmana. Tak terkecuali bagi sang penulis novel Laskar Pelangi, Andrea Hirata.
Penulis asal Belitung ini terakhir kali bertemu dengan pemeran Mahar dalam film Laskar Pelangi itu, pada lebaran tahun lalu di Belitung. Ia sempat menanyakan kabar Verrys dan bagaimana kelanjutan pendidikannya, mengingat Verrys telah memasuki bangku kuliah pertengahan tahun lalu.
Andrea mengaku, Verrys pernah bercerita kepadanya bahwa ia pernah mengalami kecelakaan lalu lintas di Gantung, Belitung Timur. Novelis Andrea Hirata mengatakan kejadian tersebut terjadi pada dua tahun yang lalu.
Andrea menilai kecelakaan tersebut begitu parah sehingga Verrys harus dirawat di rumah sakit. Dampak dari kecelakaan ini, menyebabkan Verrys sering menderita sakit kepala (vertigo).
"Kejadian kecelakaan sepeda motor itu terjadi pada dua tahun yang lalu. Dia sempat dibawa ke rumah sakit di Gantung, kemudian dirujuk ke rumah sakit Fatmawati di Jakarta. Dia dirawat selama dua minggu. Dia sering mengeluh pusing," kata Andrea Hirata saat dikonfirmasi melalui telepon pada selasa (13/1) siang.
Andrea juga sempat mendengar kabar dari teman-temannya yang kala itu datang ke rumah duka RSCM, bahwa Verrys Yamarno memang sering mengeluh kepada teman-temannya ketika sakit itu melanda.
"Verrys sering diminta oleh teman-temannya untuk berobat kedokter, tapi ia selalu menolaknya. Pihak kepolisian belum dapat memastikan penyebab kematian Verrys yang begitu mendadak di kamar kostnya. Tapi diduga sih karena vertigo tersebut, karena sebelumnya dia sempat mengeluh sakit dan muntah-muntah kepada salah satu teman kostnya," tambah Andrea.
Andrea sendiri mengaku lega karena sudah melihat jenazah Verrys untuk terakhir kalinya di RSCM senin malam kemarin.
"Sekali lagi, Indonesia kehilangan sosok aktor anak muda berbakat di industri perfilmannya. Memang usia seseorang sudah diatur sama Allah. Tidak ada yang tahu kapan nyawa akan dicabut. Mari kita doakan agar Almarhum tenang disana. Selamat jalan, Boi," jelasnya.
Sebelumnya, Verrys ditemukan telah meninggal dunia di kamar kostnya di Jalan Kramat V kawasan Senen, Jakarta Pusat pada senin (12/1) kemarin oleh temannya, Zulfani Fasa. Verrys diketahui memang mengeluhkan sakit sehingga mengalami muntah-muntah, namun ketika diajak untuk berobat ke dokter, ia langsung menolaknya.