REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Badan "Search and Rescue" Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo menyatakan "cockpit voice recorder" (CVR) AirAsia QZ8501 belum ditemukan hingga hari ketujuh belas operasi pencarian pesawat.
"Saya tegaskan dan klarifikasi informasi bahwa sampai saat ini CVR AirAsia belum ditemukan," ujarnya kepada wartawan di Posko Crisis Center Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani Surabaya, Selasa.
Pihaknya mengaku menerima kabar tentang gonjang-ganjing yang mengabarkan tentang penemuan alat perekam pembicaraan di kokpit pesawat rute Surabaya-Singapura tersebut.
Tidak itu saja, jenderal bintang tiga tersebut juga menegaskan bahwa badan pesawat yang membawa 155 penumpang beserta tujuh kru itu belum ditemukan keberadaannya.
"Sampai hari ini, CVR masih nihil dan belum ada deteksi apapun dengan badan pesawat. Kami terus berusaha menemukan," tukasnya.
Namun, pihaknya mengaku menemukan serpihan-serpihan pesawat yang ukurannya tidak besar dan sudah dievakuasi untuk dilakukan proses berikutnya.
"Sekali lagi saya tegaskan, yang ditemukan bukan badan pesawat, melainkan serpihan-serpihan kecil. Informasi posisi CVR juga belum ditemukan," ucapnya, menegaskan.
Sementara itu, berbeda dengan CVR, Tim SAR gabungan pada hari ke-16 sudah berhasil mengangkat "flight data recorder" (FDR) dari dasar laut dan tim penyelam TNI AL mengangkat kotak hitam ke KN Jadayat pukul 07.11 WIB.
FDR lantas dipindahkan ke KRI Banda Aceh, dan diambil langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko bersama Ketua Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi.
Benda berisi rekaman data penerbangan berupa sejumlah data selama penerbangan, seperti ketinggian, kecepatan, dan temperatur saat pesawat mengalami kecelakaan.
FDR langsung diterbangkan ke Jakarta sesaat setelah helikopter yang membawa Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Ketua KNKT Tatang Kurniadi tiba di Lanud Iskandar.